JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf dan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait sinergi tugas dan fungsi di bidang sosial dan transportasi.
Penandatanganan dilakukan di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Yogyakarta pada Kamis, bersamaan dengan penyerahan simbolis dua bus sekolah untuk Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 20 Sleman dan SRMA 19 Bantul.
Mensos Saifullah Yusuf menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk nyata transportasi berkeadilan sosial, di mana kendaraan tidak hanya mengangkut penumpang, tetapi juga mengangkut mimpi dan cita-cita siswa Sekolah Rakyat.
Ia menekankan bahwa kolaborasi ini bukan sekadar penandatanganan dokumen administratif, tetapi wujud semangat sinergi kementerian agar pembangunan sosial dan transportasi berjalan beriringan.
“Transportasi adalah urat nadi mobilitas manusia, sementara kerja sosial adalah denyut kemanusiaan. Ketika keduanya bersatu, lahirlah keadilan sosial yang bergerak, bukan hanya di atas kertas, tetapi di jalan-jalan kehidupan rakyat kecil,” ujar Mensos.
Dukungan terhadap Program Sekolah Rakyat
Penyerahan bus sekolah menjadi wujud dukungan Kementerian Perhubungan terhadap program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Tujuan program ini adalah menyediakan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di berbagai wilayah Indonesia.
“Bus ini bukan sekadar kendaraan, tetapi jembatan menuju masa depan, mengantar anak-anak bangsa dari rumah sederhana menuju gerbang ilmu pengetahuan,” ucap Mensos.
Hingga 2025, program Sekolah Rakyat telah mencatat 166 titik di seluruh Indonesia, dengan jumlah siswa hampir mencapai 16.000. Target pemerintah adalah meningkatnya jumlah siswa menjadi 46.000 pada 2026, lebih dari 100.000 pada 2027, dan melebihi 200.000 pada tahun berikutnya.
“Program ini adalah wujud nyata bagaimana negara hadir untuk menjamin hak dasar warga negara, termasuk hak memperoleh akses pendidikan dan mobilitas transportasi yang layak,” ujar Menhub Dudy Purwagandhi.
Penyerahan Bus dan Makna Simbolisnya
Penyerahan bus di Yogyakarta memiliki makna simbolis. Kota ini dikenal sebagai kota pelajar sekaligus kota pendidikan, sehingga simbolisasi transportasi yang mendukung pendidikan sangat relevan.
Pada tahun anggaran 2025, Kemenhub menyiapkan 25 bus sekolah untuk Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia. Dua bus pertama diserahkan kepada Pemprov Daerah Istimewa Yogyakarta untuk SRMA 20 Sleman dan SRMA 19 Bantul.
Menhub menambahkan bahwa jumlah bus akan terus ditingkatkan sesuai dengan jumlah Sekolah Rakyat yang dibangun di seluruh Indonesia. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memastikan program berjalan tepat sasaran dan berdampak nyata bagi masyarakat.
Transportasi Inklusif dan Dampaknya
Menurut Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, kerja sama antara Kemensos dan Kemenhub menunjukkan hadirnya pemerintah dengan pendekatan holistik yang menghubungkan akses sosial, mobilitas, dan pendidikan.
Berdasarkan penelitian Kemensos, akses transportasi yang memadai meningkatkan peluang anak bertahan di sekolah hingga lebih dari 30 persen.
Sultan menekankan bahwa transportasi bukan semata soal jalan dan kendaraan, tetapi juga tentang membuka masa depan dan menciptakan generasi yang berdaya. “Bus sekolah yang akan diserahkan hari ini adalah simbol dari paradigma baru pembangunan, dari program based policy menuju human-centered policy,” kata Sultan HB X.
Bus Sekolah Sebagai Jembatan Masa Depan
Bus sekolah yang diserahkan tidak hanya berfungsi sebagai alat transportasi, tetapi juga simbol kesempatan dan harapan bagi anak-anak. Dengan adanya fasilitas transportasi yang memadai, anak-anak dari keluarga kurang mampu dapat mengakses pendidikan tanpa kendala jarak atau kondisi geografis.
Mensos menekankan bahwa program Sekolah Rakyat menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam mempercepat pengentasan kemiskinan melalui pendidikan. Dukungan transportasi ini diharapkan menurunkan angka putus sekolah dan meningkatkan kualitas pendidikan.
“Bus ini membantu anak-anak tetap bersekolah, mengantarkan mereka dari rumah ke gerbang pendidikan, dan memastikan mereka bisa menempuh masa depan lebih baik,” tambah Mensos.
Kolaborasi Kementerian sebagai Model Strategis
Kolaborasi antara Kemensos dan Kemenhub menjadi model sinergi antar-kementerian dalam memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Sinergi ini memastikan program pemerintah berjalan tepat sasaran, berdampak nyata, dan menyentuh lapisan masyarakat yang membutuhkan.
Ke depan, pemerintah berencana memperluas cakupan program Sekolah Rakyat, menambah jumlah bus sekolah dan titik Sekolah Rakyat di berbagai daerah. Upaya ini bertujuan meningkatkan akses pendidikan dan membangun kesadaran akan pentingnya mobilitas sebagai bagian dari keadilan sosial.
Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Transportasi
Program Sekolah Rakyat menunjukkan bagaimana pembangunan sosial dan transportasi dapat berjalan selaras. Bus sekolah menjadi simbol nyata bahwa pembangunan infrastruktur dan akses sosial tidak bisa dipisahkan.
Dengan transportasi yang memadai, anak-anak dari keluarga kurang mampu memiliki kesempatan belajar yang setara dengan anak-anak dari keluarga lebih mampu.
Menhub menambahkan bahwa ke depan, jumlah bus sekolah akan terus ditingkatkan, menyesuaikan jumlah Sekolah Rakyat yang dibangun di seluruh Indonesia. Hal ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam memastikan hak pendidikan dan transportasi bagi seluruh anak bangsa terpenuhi.
Penandatanganan MoU antara Mensos dan Menhub menegaskan bahwa transportasi dan pendidikan harus berjalan beriringan untuk mencapai pemerataan sosial. Bus sekolah bukan sekadar kendaraan, tetapi simbol masa depan, harapan, dan kesempatan bagi anak-anak.
Program Sekolah Rakyat menjadi bukti nyata kehadiran pemerintah dalam memenuhi hak dasar warga negara. Sinergi antar-kementerian dalam bidang sosial dan transportasi memastikan setiap program tidak hanya menjadi kebijakan di atas kertas, tetapi memberi dampak langsung dan nyata di lapangan.
Dengan strategi ini, pemerintah membangun keadilan sosial berbasis aksi nyata, memadukan transportasi dan pendidikan demi masa depan generasi muda Indonesia.