JAKARTA - Menikmati kopi di Jogja tidak selalu harus di kafe modern atau restoran mewah.
Bagi wisatawan yang mendambakan suasana pedesaan dan cita rasa autentik, kopi klotok menjadi pilihan utama. Kehangatan aroma kopi, suara angin dari sawah, dan nuansa bangunan kayu menghadirkan pengalaman santai yang berbeda dari hiruk pikuk kota.
Tren kopi klotok di Jogja semakin populer karena konsepnya yang sederhana namun memikat. Warung kopi ini menonjolkan hidangan rumahan, seolah disiapkan di dapur nenek di kampung, lengkap dengan aroma masakan ndeso.
Tidak heran jika banyak turis memasukkan rekomendasi kopi klotok sebagai destinasi kuliner wajib ketika berada di Yogyakarta.
Seiring perkembangan pariwisata, semakin banyak tempat baru muncul dengan konsep serupa. Setiap lokasi menawarkan ciri khas berbeda, mulai dari pemandangan sawah, aliran sungai, hingga lingkungan pedesaan klasik.
Variasi ini memberi kesempatan bagi pengunjung untuk memilih tempat sesuai mood dan kebutuhan mereka. Berikut beberapa rekomendasi kopi klotok yang wajib dicoba:
1. Pawon Kembangan
Pawon Kembangan menghadirkan pengalaman bersantap rumahan dalam bangunan retro-modern yang hangat. Arsitektur khas masa lampau berpadu dengan sentuhan modern sederhana, menciptakan atmosfer nyaman bagi keluarga, sahabat, atau rombongan besar.
Menu favorit termasuk gudeg, sayur lodeh gurih, dan racikan kopi aromatik dengan rasa lembut. Harga makanan dan minuman relatif terjangkau, mulai belasan ribu rupiah. Area parkir luas dan fasilitas pendukung menjadikan tempat ini ideal untuk berbagai acara.
Lokasi: Jl. Balong – Degolan, Candibinangun, Kec. Pakem, Sleman, DI Yogyakarta
Jam operasional: Setiap hari, 07.00–16.00 WIB
2. Kopi Gareng
Terletak di area pedesaan asri, Kopi Gareng menawarkan suasana sejuk dengan persawahan luas dan bangunan berarsitektur Jawa kuno. Kolam ikan menambah ketenangan, menjadikannya tempat sempurna untuk bersantai atau bekerja.
Menu rumahan tradisional tersedia mulai Rp8 ribuan, sedangkan kopi dan minuman non-kopi mulai Rp10 ribuan. Tempat ini sering menjadi alternatif ketika Kopi Klotok ramai, namun antrean lebih ramah.
Lokasi: Jl. Turgogede, Bondosari, Harjobinangun, Pakem, Sleman, DI Yogyakarta
Jam operasional: Setiap hari, 07.15–20.00 WIB
3. Kopi Bukan Luwak
Kopi Bukan Luwak merupakan cabang Kopi Klotok, menawarkan atmosfer pedesaan yang menenangkan. Bangunan dan lingkungannya mengingatkan pada hunian tradisional, memberikan pengalaman santai yang autentik.
Menu utama berupa hidangan rumahan sederhana namun lezat, termasuk mangut lele Rp11 ribu dan nasi sepuasnya Rp4 ribu. Hampir semua snack dan minuman di bawah Rp10 ribu, cocok untuk wisatawan hemat.
Lokasi: Jl. Kaliurang No. 17, Kledokan, Pakembinangun, Pakem, Sleman, DI Yogyakarta
Jam operasional: Setiap hari, 07.00–21.00 WIB
4. Kopi Sawah
Kopi Sawah menawarkan pengalaman makan di tengah persawahan luas, memberikan pemandangan hijau yang menenangkan. Menu tradisional dan lauk khas rumahan dapat dinikmati dengan harga mulai Rp10 ribu.
Momen terbaik berkunjung adalah pagi atau sore, agar pengunjung dapat menikmati suasana tanpa panas berlebih. Hidangan seperti brongkos, bakmi, nila, lele tersedia mulai belasan ribu rupiah.
Lokasi: Pakembinangun, Pakem, Sleman, DI Yogyakarta
Jam operasional: Setiap hari, 07.30–21.00 WIB
5. Kopi Rolas
Kopi Rolas menyajikan konsep serupa Kopi Klotok, dengan suasana pedesaan dan menu tradisional. Terletak di dekat sawah dan sungai, tempat ini cocok untuk melepas penat atau menikmati waktu bersama teman.
Sistem prasmanan memungkinkan pengunjung mengambil makanan sesuka hati dengan biaya sekitar Rp13 ribu. Minuman dan camilan tradisional dibanderol mulai di bawah Rp10 ribu, menjadikan tempat ini favorit wisatawan.
Lokasi: Jl. Harjobinangun, Kaliwanglu RT 001/RW 017, Bondosari, Harjobinangun, Pakem, Sleman, DI Yogyakarta
Jam operasional: Setiap hari, 07.00–21.00 WIB
6. Kopi Klotok Menoreh
Cabang terkenal Kopi Klotok ini terletak dekat persawahan dan Sungai Mudal, menawarkan panorama pedesaan yang memanjakan mata. Area makan terbuka memungkinkan pengunjung merasakan angin sepoi-sepoi dan aroma tanah basah.
Menu khas mencakup nasi pecel, telur dadar rumahan, dan camilan tradisional seperti singkong goreng. Tempat ini ideal untuk sarapan, makan siang, atau makan malam dalam suasana pedesaan yang otentik.
Lokasi: Desa Kembang, Kecamatan Nanggulan, Kulon Progo
Jam buka: 08.00–21.00 WIB
Jogja menghadirkan kopi klotok sebagai pengalaman kuliner yang lebih dari sekadar minum kopi. Ini adalah perjalanan meresapi budaya pedesaan, menikmati hidangan rumahan, dan menyatu dengan alam.
Setiap warung kopi menawarkan nuansa hangat, autentik, dan harga terjangkau, menjadikan kota ini surga bagi penikmat kopi yang mencari ketenangan di tengah sawah.