LOGISTIK

Efisiensi Biaya Logistik Nasional Jadi Prioritas SPSL Dalam Strategi Integrasi Antarmoda

Efisiensi Biaya Logistik Nasional Jadi Prioritas SPSL Dalam Strategi Integrasi Antarmoda
Efisiensi Biaya Logistik Nasional Jadi Prioritas SPSL Dalam Strategi Integrasi Antarmoda

JAKARTA - PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL), anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, mempertegas perannya sebagai penyedia solusi logistik terintegrasi yang mampu memperkuat efisiensi rantai pasok nasional. 

Fokus utama SPSL adalah mengoptimalkan sinergi antara moda transportasi darat, laut, dan udara untuk menurunkan biaya logistik sekaligus meningkatkan daya saing pelabuhan Indonesia di tingkat regional.

Direktur Utama SPSL, Joko Noerhudha, menjelaskan strategi ini dilakukan melalui integrasi antar-entitas Pelindo Group, pengembangan jaringan layanan, serta pemanfaatan aset strategis yang dimiliki perusahaan.

 “Kami memperkuat konektivitas darat, laut, dan udara agar rantai logistik nasional lebih efisien dan terukur,” ujarnya.

Efisiensi biaya logistik menjadi kunci peningkatan daya saing nasional, terutama di tengah tekanan biaya distribusi yang tinggi serta kebutuhan percepatan arus barang antarpulau. Strategi ini diharapkan menjadi fondasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan.

Kinerja SPSL Hingga Triwulan III-2025

Hingga triwulan III-2025, SPSL mencatatkan kinerja yang positif. Volume lapangan logistik mencapai 1,09 juta boks atau 101,39 persen dari target tahunan, menunjukkan pertumbuhan operasional yang signifikan. Aktivitas freight forwarding juga meningkat hingga 116,46 persen, sementara produksi ruang sewa tercatat sebesar 251.540 meter persegi, setara 102,97 persen dari RKAP.

Selain itu, pengusahaan listrik SPSL meningkat menjadi 3,83 juta kWh atau 122,16 persen dari target, menandakan optimalisasi aset berjalan dengan baik. Pencapaian ini menunjukkan efektivitas strategi integrasi dan manajemen sumber daya yang diterapkan perusahaan dalam memperkuat efisiensi logistik nasional.

Optimalisasi Jalan Tol Cibitung–Cilincing

Salah satu proyek prioritas SPSL adalah optimalisasi Jalan Tol Cibitung–Cilincing (JTCC), yang dikelola oleh cucu usaha PT CTP Tollways. 

JTCC menjadi koridor logistik utama yang menghubungkan kawasan industri Bekasi dan Karawang dengan Pelabuhan Tanjung Priok, mempercepat distribusi barang dari pusat produksi menuju pelabuhan.

Direktur Utama CTP, Yaya Ruhiya, menyatakan bahwa pihaknya memberikan diskon tarif hingga 50 persen bagi kendaraan golongan II hingga V untuk mendorong trafik kendaraan logistik. “Kami juga membuka akses baru di Wanajaya untuk peningkatan trafik,” katanya.

Hingga akhir triwulan III-2025, trafik kendaraan di JTCC tumbuh 9,7 persen menjadi 9,54 juta unit, mencerminkan strategi tarif dan akses baru berhasil meningkatkan mobilitas logistik. Peningkatan trafik ini juga mendukung efisiensi waktu distribusi barang dari kawasan industri menuju pelabuhan utama.

Proyek New Priok East Access (NPEA)

Ke depan, konektivitas JTCC akan diperluas melalui proyek New Priok East Access (NPEA) yang digarap anak usaha SPSL, PT Akses Pelabuhan Indonesia (API). Direktur Utama API, Juli Tarigan, menjelaskan bahwa NPEA akan menjadi jalur logistik baru yang langsung menghubungkan JTCC dengan Pelabuhan Kalibaru.

“Akses ini akan mengurangi kemacetan di wilayah utara Jakarta sekaligus menjadi bagian dari pengembangan logistics hub di sepanjang koridor JTCC,” ujar Juli. Proyek ini diproyeksikan meningkatkan efisiensi distribusi barang dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat logistik regional yang kompetitif.

Layanan Logistik End-to-End

Selain fokus pada infrastruktur, SPSL memperkuat layanan logistik end-to-end melalui anak usahanya, PT Multi Terminal Indonesia (MTI). Layanan yang disediakan mencakup freight forwarding, customs clearance, hingga project cargo handling, mendukung mobilitas barang dari pabrik hingga tujuan ekspor-impor.

Direktur Utama MTI, Budi Azmi, menekankan pentingnya kemitraan global untuk memperluas rute ekspor-impor ke Asia Timur, Timur Tengah, Eropa, dan Amerika Utara. “Kami ingin memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global melalui layanan logistik yang efisien dan kompetitif,” jelas Budi.

Dengan memperluas jaringan layanan internasional, SPSL menempatkan Indonesia sebagai pemain utama dalam perdagangan global, sekaligus mempercepat arus barang di dalam negeri.

Dampak Integrasi Antarmoda

Integrasi antarmoda yang dijalankan SPSL bertujuan menciptakan rantai pasok nasional yang lebih efisien, terukur, dan cepat. Model ini tidak hanya menggabungkan berbagai moda transportasi, tetapi juga mendukung digitalisasi layanan agar proses logistik lebih transparan dan akurat.

Efisiensi logistik memungkinkan pengurangan biaya operasional, mempercepat distribusi barang, dan meningkatkan produktivitas industri nasional. Selain itu, integrasi ini mendukung pengembangan kawasan industri dan pelabuhan di wilayah strategis Indonesia.

Fondasi Daya Saing Nasional

Joko Noerhudha menegaskan bahwa efisiensi logistik adalah fondasi daya saing nasional. “Dengan integrasi antarmoda dan digitalisasi, SPSL siap menjadi tulang punggung logistik Indonesia,” ujarnya.

Langkah ini sejalan dengan target pemerintah untuk menurunkan biaya logistik nasional, memperkuat konektivitas antar-pulau, dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. SPSL menunjukkan bahwa dengan strategi integrasi yang tepat, rantai pasok nasional dapat berjalan lebih efektif dan Indonesia mampu bersaing di kancah global.

SPSL melalui integrasi antarmoda, digitalisasi layanan, dan optimalisasi aset strategis membuktikan komitmennya dalam memperkuat efisiensi logistik nasional. 

Proyek JTCC dan NPEA, serta layanan end-to-end MTI, menjadi bukti konkret bagaimana BUMN dapat mendorong biaya logistik lebih rendah, mempercepat distribusi, dan mendukung daya saing Indonesia.

Efisiensi logistik bukan hanya soal penghematan biaya, tetapi juga fondasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan posisi Indonesia dalam rantai pasok global. SPSL menegaskan posisinya sebagai pemain utama yang mampu mengintegrasikan seluruh moda transportasi dan menghadirkan solusi logistik yang modern, efisien, dan kompetitif.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index