Posisi Tidur T-Rex Membuat Saraf Tangan dan Bahu Rentan Rusak

Senin, 01 Desember 2025 | 13:40:19 WIB
Posisi Tidur T-Rex Membuat Saraf Tangan dan Bahu Rentan Rusak

JAKARTA - Bangun tidur dengan tangan kesemutan atau bahu terasa kaku sering dianggap hal sepele. 

Padahal, kondisi ini bisa menjadi pertanda adanya tekanan berulang pada saraf. Salah satu penyebab paling umum adalah posisi tidur yang disebut “T-Rex”, di mana lengan ditekuk dan ditarik dekat ke dada selama tidur. Banyak orang tanpa sadar mengambil posisi ini, terutama menjelang dini hari ketika tubuh mulai mengerut.

Para ahli memperingatkan bahwa kebiasaan tidur ini bisa menimbulkan dampak serius jika dibiarkan, termasuk kesemutan kronis, nyeri bahu, hingga kerusakan saraf permanen.

Apa Itu Posisi Tidur “T-Rex”?

Posisi T-Rex terjadi saat seseorang tidur dengan lengan ditekuk dan diselipkan ke dada. Biasanya posisi ini muncul menjelang pagi saat tubuh mulai mengerut. 

“Ketika tidur dengan lengan ditekuk dan diselipkan ke dada, tekanan mengenai saraf di siku atau pergelangan tangan meningkat. Aliran darah bisa terganggu dan menyebabkan kesemutan atau baal. Bila terjadi terus-menerus, bahu juga bisa menjadi kaku dan nyeri,” ujar Dr. Raj Dasgupta, spesialis tidur dan penasehat medis Sleepopolis.

Dr. Matthew Bennett, dokter ortopedi, menambahkan bahwa tekanan semalaman pada area sempit tempat saraf lewat dapat memicu iritasi mirip carpal tunnel. Semakin sering posisi ini dilakukan, risiko gangguan saraf jangka panjang semakin besar.

Gejala dan Tanda Bahaya

Fisioterapis Kieran Sheridan mengatakan pasiennya sering mengeluhkan tangan mati rasa, sulit menggenggam, atau perlu mengibaskan tangan saat bangun tidur agar sensasinya kembali normal. “Itu sinyal dari tubuh bahwa saraf tidak baik-baik saja,” ujarnya.

Gejala lain yang perlu diwaspadai menurut Dasgupta meliputi:

Kesemutan setiap malam atau mati rasa yang bertahan setelah bangun tidur

Kelemahan genggaman saat siang hari

Nyeri menembus lengan

Sering menjatuhkan benda karena hilangnya kekuatan genggam

“Biasanya kondisi ini dapat pulih ketika kita mengubah kebiasaan tidur. Namun bila tekanan berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan, kerusakan saraf permanen bisa terjadi,” tambahnya.

Mengapa Tubuh Mengunci Seperti T-Rex?

Banyak orang merasa posisi mengerut menenangkan. Tubuh secara naluriah merasa seolah melindungi diri. Psikolog klinis Judit Merayo Barredo menjelaskan bahwa hal ini juga menandakan sistem saraf sedang siaga.

Ia menceritakan seorang pasien dengan insomnia dan kelelahan kronis yang selalu tidur dengan tubuh terlipat, rahang mengencang, dan bahu menunduk. Setelah menjalani terapi serta rutinitas tidur lebih tenang, pola tidurnya mulai berubah. Tubuhnya pun tidak lagi mengunci diri sepanjang malam.

“Perubahan posisi tidur adalah salah satu tanda tubuh mulai merasa aman,” kata Barredo.

Meski tidak semua orang yang tidur dengan posisi T-Rex mengalami kecemasan, tubuh memang cenderung mencari posisi aman ketika menghadapi stres, kurang tidur, atau ketegangan harian.

Dampak Jangka Panjang Posisi Tidur Salah

Tekanan yang terus-menerus pada saraf dapat menyebabkan kerusakan saraf jangka panjang, bahkan permanen. Posisi T-Rex bisa memicu:

Iritasi saraf seperti carpal tunnel

Nyeri bahu dan siku kronis

Kelemahan otot dan berkurangnya koordinasi tangan

Gangguan sirkulasi darah ke lengan

Bennett menekankan bahwa semakin sering posisi ini diulang setiap malam, risiko gangguan saraf akan meningkat, terutama jika disertai faktor risiko lain seperti cedera sebelumnya atau kondisi medis tertentu.

Cara Mengubah Kebiasaan Tidur Berisiko

Para ahli merekomendasikan penggunaan alat bantu untuk mencegah posisi ekstrem:

Penghalang Siku:
Bungkus handuk kecil di sekitar siku dan ikat longgar dengan perban elastis. Hal ini membuat siku sulit menekuk tajam saat tidur.

Wrist Brace:
Bagi yang mengalami nyeri pergelangan tangan, penggunaan wrist brace dapat membantu mengurangi tekanan saraf.

Tidur Miring:
Letakkan bantal kecil atau handuk terlipat di antara lengan dan dada agar posisi tetap netral. Menggunakan bantal peluk (body pillow) juga membantu tangan tetap berada di luar tubuh.

Tidur Telentang:
Posisi terbaik adalah lengan di samping tubuh atau di atas bantal kecil dekat pinggul. Hindari menyelipkan lengan di bawah kepala atau bantal. “Menjaga lengan tetap terbuka memperlancar sirkulasi, mengurangi tekanan saraf, dan membantu pemulihan otot,” kata Sheridan.

Tips Tambahan untuk Tidur Sehat

Selain mengatur posisi tidur, ahli juga menyarankan:

Rutinitas tidur yang konsisten dan cukup lama

Mengurangi stres sebelum tidur, misalnya meditasi atau peregangan ringan

Tidur di kasur dan bantal yang mendukung postur tubuh alami

Menghindari posisi tidur ekstrem saat merasa kelelahan atau cemas

Pola tidur yang baik tidak hanya membantu mencegah kerusakan saraf, tetapi juga mendukung kesehatan jangka panjang, termasuk sirkulasi darah, pemulihan otot, dan kualitas tidur yang lebih nyenyak.

Tidur dengan posisi T-Rex memang terasa nyaman dan menenangkan, tetapi bisa menimbulkan risiko serius jika dilakukan terus-menerus. Kesemutan, mati rasa, nyeri bahu, hingga kerusakan saraf jangka panjang dapat terjadi akibat tekanan berulang pada saraf siku dan pergelangan tangan.

Mengubah kebiasaan tidur dan menggunakan alat bantu sederhana seperti bantal, handuk, atau wrist brace dapat mencegah risiko tersebut. Tubuh yang merasa aman saat tidur tidak hanya memperlancar sirkulasi dan pemulihan otot, tetapi juga menjaga kesehatan saraf jangka panjang.

Memperhatikan posisi tidur sejak dini adalah langkah sederhana namun penting untuk mencegah nyeri kronis dan kerusakan saraf permanen di masa depan.

Terkini