Kemenekraf Dorong Pelaku Ekraf dengan Literasi Bisnis Strategis

Minggu, 09 November 2025 | 13:25:15 WIB
Kemenekraf Dorong Pelaku Ekraf dengan Literasi Bisnis Strategis

JAKARTA - Pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Indonesia kini semakin disadarkan akan pentingnya literasi bisnis untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan usaha mereka. 

Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) menekankan bahwa literasi bisnis bukan sekadar pengetahuan keuangan, melainkan juga strategi pengelolaan usaha, pemasaran, hingga inovasi produk yang berkelanjutan.

Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menegaskan komitmen pemerintah dalam membangun ekosistem yang mendukung pertumbuhan wirausaha kreatif. “Kami berharap lebih banyak muncul wirausaha kreatif yang berdaya saing, mandiri, dan mampu memberikan dampak ekonomi nyata bagi daerahnya,” ujar Menekraf Teuku Riefky Harsya.

Dukungan pemerintah mencakup literasi, akses pembiayaan, dan kolaborasi lintas sektor. Langkah-langkah ini diharapkan mampu mendorong munculnya pelaku ekraf yang tidak hanya berfokus pada pelestarian budaya, tetapi juga meningkatkan nilai ekonomi produknya.

Pentingnya Literasi Bisnis bagi Wirausaha Kreatif

Deputi Pengembangan Strategis Kemenekraf, Cecep Rukendi, menekankan bahwa literasi bisnis menjadi kunci bagi pelaku ekraf untuk meningkatkan daya saing. Literasi memungkinkan pemilik usaha memahami aspek finansial, manajemen bisnis, hingga strategi pengembangan produk yang sesuai tren pasar.

“Literasi menjadi kunci bagi pegiat usaha ekraf agar memiliki nilai tambah dalam usahanya, tidak hanya melestarikan nilai-nilai budaya, namun juga meningkatkan nilai ekonomi produknya,” kata Cecep.

Selain itu, kolaborasi lintas subsektor menjadi strategi penting. Misalnya, usaha kuliner yang berkolaborasi dengan bisnis fesyen atau film dapat menciptakan sinergi baru, membuka peluang pasar lebih luas, dan memperkuat daya saing. 

Kolaborasi ini juga memberikan kesempatan bagi pelaku usaha untuk belajar satu sama lain dan meningkatkan kapasitas inovasi.

Workshop Literasi Bisnis di Yogyakarta

Untuk meningkatkan kapasitas pelaku ekraf lokal, Kemenekraf bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Mandiri, dan Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar workshop literasi bisnis. 

Workshop ini bertujuan membekali pelaku usaha dengan kemampuan mengelola keuangan, memahami pembiayaan, serta memperluas jaringan bisnis.

Direktur Pengembangan Akses Pendanaan, Pembiayaan, dan Investasi Kemenekraf, Anggara Hayun Anujuprana, menekankan bahwa kegiatan literasi tidak berhenti pada sesi workshop saja. Program ini dilanjutkan dengan mentoring, pendampingan, hingga pitching bersama pihak perbankan dan lembaga terkait.

“Kami ingin memastikan kegiatan ini tidak berhenti di ruang workshop saja, tetapi terus berlanjut melalui program lanjutan seperti mentoring, pendampingan, hingga pitching yang kami kolaborasikan bersama Bank Mandiri DIY,” jelas Anggara.

Workshop tersebut melibatkan sesi praktik yang memungkinkan peserta langsung menerapkan ilmu yang didapat, termasuk simulasi pengelolaan kas, penetapan harga produk, strategi pemasaran digital, hingga penyusunan rencana bisnis yang realistis.

Literasi untuk Pertumbuhan Usaha Berkelanjutan

Menurut Anggara, literasi bisnis penting agar pelaku ekraf dapat tumbuh secara mandiri dan berkelanjutan. Dengan literasi yang memadai, pengusaha kreatif tidak hanya mampu bertahan dalam menghadapi persaingan, tetapi juga berkembang dan memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi daerah.

“Dengan literasi bisnis, kami ingin memastikan bahwa pegiat ekonomi kreatif di Yogyakarta tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh, berkembang, dan menjadi bagian dari mesin penggerak ekonomi daerah,” ungkap Anggara.

Literasi ini juga membantu pelaku ekraf memahami cara memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas pasar. Misalnya, penjualan produk melalui e-commerce, promosi melalui media sosial, dan strategi branding dapat meningkatkan nilai produk dan daya tarik konsumen.

Manfaat Literasi Bisnis bagi Ekonomi Lokal

Literasi bisnis tidak hanya berdampak pada pelaku usaha, tetapi juga pada ekonomi lokal secara luas. Wirausaha kreatif yang terampil mampu menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan nilai tambah produk lokal, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Kolaborasi lintas sektor menjadi peluang strategis untuk memperkuat ekosistem kreatif. Misalnya, pelaku usaha kriya yang bekerja sama dengan sektor pariwisata dapat menarik wisatawan, sehingga memperluas jangkauan produk dan meningkatkan pendapatan lokal. 

Hal ini menunjukkan bahwa literasi bisnis tidak sekadar meningkatkan kemampuan individu, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat dan daerah.

Strategi Kemenekraf dalam Pengembangan Ekraf

Kemenekraf menekankan pentingnya keberlanjutan dalam pengembangan ekonomi kreatif. Melalui literasi bisnis, pelaku usaha diajarkan cara mengelola keuangan, memanfaatkan peluang pasar, serta meningkatkan nilai ekonomi produk tanpa mengurangi aspek budaya dan kreativitas.

Selain workshop, pemerintah juga menyediakan program pendampingan berkelanjutan, termasuk mentoring dan coaching, untuk memastikan ilmu yang diperoleh dapat langsung diterapkan dalam usaha sehari-hari. Hal ini penting agar pelaku ekraf dapat menghadapi dinamika pasar, inovasi produk, serta tren konsumen yang terus berubah.

Literasi bisnis menjadi fondasi penting untuk meningkatkan daya saing pelaku ekonomi kreatif di Indonesia. Dengan dukungan pemerintah, kolaborasi lintas sektor, serta akses pembiayaan yang memadai, wirausaha kreatif dapat tumbuh secara mandiri, berkelanjutan, dan memberikan dampak ekonomi nyata bagi daerah.

Program literasi bisnis yang digagas Kemenekraf, OJK, Bank Mandiri, dan pemerintah daerah diharapkan menjadi model pengembangan ekraf yang efektif. Tidak hanya membekali pelaku usaha, kegiatan ini juga membuka peluang kolaborasi dan memperluas jangkauan pasar.

Dengan pendekatan ini, ekonomi kreatif tidak hanya menjadi sektor yang menjaga warisan budaya, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi daerah dan nasional. Literasi bisnis menjadi kunci agar setiap pelaku ekraf mampu bersaing, berkembang, dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat luas.

Terkini

12 Tempat Wisata di Jogja Paling Terkenal, Wajib Dikunjungi!

Minggu, 09 November 2025 | 23:27:19 WIB

Daftar Harga Kredit HP di Erafone Terbaru, Banyak Promonya

Minggu, 09 November 2025 | 23:27:18 WIB

4 Cara Cek Nomor Resi Zalora, Mudah & Akurat 100%

Minggu, 09 November 2025 | 23:27:16 WIB

Produk Sociolla Apa Saja? Simak Penjelasan Berikut!

Minggu, 09 November 2025 | 23:27:12 WIB