JAKARTA - Pada Minggu, 9 November 2025, PT Pertamina (Persero) secara resmi mengumumkan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) untuk periode November 2025.
Penetapan harga baru ini berlaku di seluruh SPBU Pertamina di Indonesia mulai 1 November 2025.
Berdasarkan laman resmi Pertamina di https://mypertamina.id/fuels-harga, hanya seri Dex yang mengalami kenaikan harga pada periode ini. Sementara harga Pertamax (RON 92) tetap berada di level Rp 12.000 per liter, dan Pertamax Turbo stabil di Rp 13.100 per liter tanpa perubahan dari bulan sebelumnya.
Pertamina menjelaskan bahwa penyesuaian harga BBM dilakukan secara berkala mengikuti tren harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah. Tujuan utamanya adalah menjaga keseimbangan antara kemampuan masyarakat serta kebutuhan perusahaan dalam menjaga pasokan energi nasional.
Kenaikan kecil terjadi pada produk Dexlite yang kini menjadi Rp 13.900 per liter. Meski begitu, harga ini masih tergolong kompetitif dibandingkan dengan standar harga BBM sejenis di kawasan Asia Tenggara.
Harga BBM di Aceh dan Wilayah Perdagangan Bebas Sabang
Di Provinsi Aceh, harga Pertamax ditetapkan Rp 12.500 per liter, sementara Pertamax Turbo berada di Rp 13.400 per liter. Untuk Dexlite mengalami kenaikan dari Rp 14.000 menjadi Rp 14.200 per liter, sedangkan Pertamina Dex naik dari Rp 14.300 menjadi Rp 14.500 per liter.
Harga bahan bakar jenis Pertalite di Aceh masih stabil di angka Rp 10.000 per liter. Biosolar subsidi pun tetap pada posisi Rp 6.800 per liter sehingga masyarakat tidak mengalami beban tambahan untuk kebutuhan transportasi harian.
Sementara itu, di Free Trade Zone (FTZ) Sabang, Pertamax dijual Rp 11.500 per liter dan Dexlite naik dari Rp 12.800 menjadi Rp 13.000 per liter. Pertalite tetap berada di angka Rp 10.000, dan Biosolar subsidi juga tidak berubah di Rp 6.800.
Perbedaan harga antara Aceh dan FTZ Sabang disebabkan oleh kebijakan insentif perdagangan bebas di wilayah tersebut. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing ekonomi lokal tanpa mengurangi standar pelayanan BBM dari Pertamina.
Kondisi Harga di Sumatera dan Sekitarnya
Di Provinsi Sumatera Utara, Pertamax Turbo dibanderol Rp 13.400 per liter dan Pertamax Rp 12.500 per liter. Harga Pertamina Dex naik dari Rp 14.300 menjadi Rp 14.500, sedangkan Dexlite meningkat dari Rp 14.000 menjadi Rp 14.200.
Provinsi Sumatera Barat memiliki harga Pertamax Rp 12.800 dan Pertamax Turbo Rp 13.700 per liter. Dexlite naik dari Rp 14.300 ke Rp 14.500, dan Pertamina Dex juga naik dari Rp 14.600 menjadi Rp 14.800.
Situasi serupa berlaku di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau, dengan harga Pertamax Rp 12.800 dan Pertamax Turbo Rp 13.700. Kedua provinsi ini juga mencatat kenaikan harga pada Dexlite dan Pertamina Dex yang mengikuti pola di Sumatera Barat.
Di Free Trade Zone Batam, harga Pertamax lebih rendah yakni Rp 11.700 per liter. Pertamax Turbo berada di Rp 12.450, Dexlite Rp 13.200, Pertamina Dex Rp 13.500, dan Pertalite stabil Rp 10.000 per liter.
Sementara itu, di provinsi Jambi, Bengkulu, serta Sumatera Selatan, harga Pertamax berada di Rp 12.500, Pertamax Turbo Rp 13.400, Dexlite Rp 14.200, dan Pertamina Dex Rp 14.500. Provinsi Bangka Belitung juga mencatat harga serupa dengan Dexlite Rp 14.200 dan Pertamina Dex Rp 14.500.
Konsistensi Harga di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara
Provinsi DKI Jakarta mempertahankan harga Pertamax Turbo di Rp 13.100 dan Pertamax Green di Rp 13.000 per liter. Pertamax dijual Rp 12.200 per liter, dengan Pertamina Dex Rp 14.200 dan Dexlite naik dari Rp 13.700 menjadi Rp 13.900.
Konsistensi harga juga terlihat di provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Di semua provinsi tersebut, harga Pertamax Turbo Rp 13.100, Pertamax Green Rp 13.000, Pertamax Rp 12.200, Pertamina Dex Rp 14.200, dan Dexlite Rp 13.900 per liter.
Stabilitas harga di wilayah Jawa dan sekitarnya menjadi tanda bahwa pasokan energi nasional dalam kondisi baik. Pemerintah bersama Pertamina berupaya menjaga keseimbangan harga agar tetap terjangkau bagi masyarakat sekaligus mengantisipasi fluktuasi global.
Selain itu, penerapan harga yang seragam di sebagian besar wilayah Jawa dan Bali menunjukkan adanya efisiensi distribusi dan pengendalian logistik yang lebih baik. Langkah ini juga membantu meminimalkan disparitas harga antarprovinsi di wilayah padat penduduk.
Sebaran Harga di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua
Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah mencatat harga Pertamax Turbo Rp 13.400 dan Pertamax Rp 12.500 per liter. Pertamina Dex dijual Rp 14.500 per liter, sementara Dexlite berada di Rp 14.200.
Di Kalimantan Selatan, harga Pertamax Turbo lebih tinggi di Rp 13.700 per liter, dengan Pertamax Rp 12.800. Dexlite naik menjadi Rp 14.500 dan Pertamina Dex mencapai Rp 14.800 per liter.
Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara mengikuti pola harga di Kalimantan Barat, dengan Pertamax Turbo Rp 13.400, Pertamax Rp 12.500, Pertamina Dex Rp 14.500, dan Dexlite Rp 14.200.
Untuk wilayah Sulawesi, meliputi Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat, harga Pertamax Turbo tetap Rp 13.400 per liter. Pertamax Rp 12.500, Dexlite Rp 14.200, dan Pertamina Dex Rp 14.500 per liter.
Di kawasan timur Indonesia, yaitu Maluku dan Maluku Utara, harga Pertamax Rp 12.500 per liter dan Dexlite Rp 14.200. Sedangkan di wilayah Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Barat Daya, harga Pertamax masih Rp 12.500 per liter.
Khusus di Papua Barat Daya, harga Pertamina Dex mencapai Rp 14.300 dan Dexlite tetap Rp 14.200. Secara keseluruhan, hanya produk Dex dan Dexlite yang mengalami perubahan harga, sementara BBM jenis lain cenderung stabil di seluruh Indonesia.
Kebijakan ini menunjukkan konsistensi Pertamina dalam menjaga keseimbangan harga nasional. Transparansi informasi melalui situs resmi membantu masyarakat mengetahui pembaruan harga dengan mudah dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap pengelolaan energi nasional.
Dengan hanya sedikit kenaikan pada produk Dexlite dan Pertamina Dex, harga BBM bulan November 2025 mencerminkan upaya Pertamina menjaga stabilitas harga di tengah fluktuasi global.
Pemerintah dan Pertamina terus memastikan distribusi energi berjalan lancar di seluruh wilayah, dari Aceh hingga Papua, dengan semangat transparansi dan pelayanan yang merata.