PGE Kamojang Jadi Pusat Inovasi Energi Panas Bumi Nasional

Minggu, 09 November 2025 | 08:42:45 WIB
PGE Kamojang Jadi Pusat Inovasi Energi Panas Bumi Nasional

JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) semakin menegaskan posisi WKP Kamojang sebagai pusat inovasi energi panas bumi di Indonesia.

Selain itu, Kamojang menjadi pilar utama dalam mendukung transisi energi nasional menuju Net Zero Emission 2060.

General Manager PGE Area Kamojang, I Made Budi Kesuma Adi Putra, menyatakan, “Sebagai pionir panas bumi di Indonesia, Kamojang bukan hanya simbol sejarah, tetapi bukti nyata kontribusi Indonesia dalam mewujudkan masa depan energi bersih. Kami berkomitmen menjadikan Kamojang sebagai pusat inovasi yang membuktikan bagaimana energi panas bumi dapat memperkuat ketahanan energi nasional.”

PGE menekankan bahwa pengembangan energi bersih tidak hanya berfokus pada bisnis, tetapi juga pada kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan. Hal ini menjadikan Kamojang sebagai model integrasi antara pertumbuhan industri dan tanggung jawab sosial.

Inovasi Digital dan Pemberdayaan Komunitas

Selain pengembangan energi bersih, PGE aktif memberdayakan masyarakat lokal melalui berbagai inovasi digital. Salah satunya adalah program Digital Rangers App, yang menyediakan layanan digital terpadu seperti transportasi, mitra jasa wisata, platform penjualan daring, dan media promosi.

Warga Kamojang berpartisipasi sebagai mitra driver menggunakan motor listrik yang dayanya berasal dari listrik bersih PLTP Kamojang. Program ini memadukan inovasi energi dan teknologi dengan pemberdayaan ekonomi lokal, sekaligus memperkenalkan konsep transportasi ramah lingkungan.

Program ini menjadi contoh nyata bagaimana energi terbarukan bisa menjadi pendorong ekonomi digital di tingkat komunitas, sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.

Pemanfaatan Langsung Panas Bumi untuk Ekonomi

PGE juga mengembangkan pemanfaatan panas bumi secara langsung (direct use) untuk mendukung ekonomi lokal. Inovasi Geothermal Dry House memungkinkan petani mempercepat pengeringan kopi dari 30–45 hari menjadi hanya 3–10 hari.

Langkah ini meningkatkan pendapatan petani hingga tiga kali lipat dan membuka pasar ekspor ke Jepang, Korea, dan Eropa. Selain itu, teknologi ini mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil untuk proses pengeringan, sehingga menghasilkan kopi ramah lingkungan dengan kualitas ekspor.

Selain mendukung ekonomi lokal, PGE juga fokus pada konservasi alam. Bersama BBKSDA Jawa Barat, Raptor Indonesia, dan masyarakat Kamojang, PGE melestarikan Elang Jawa (Nisateus bartelsi), predator dengan penglihatan tajam dan kecepatan hingga 300 km/jam. Sejak 2014, Pusat Konservasi Elang Kamojang telah melepasliarkan 153 ekor dari 392 ekor yang dikonservasi.

Program GEMAH KARSA dan Pemberdayaan Sosial

PGE menjalankan program GEMAH KARSA (Geothermal Empowerment for Maximizing Agriculture through Kamojang Responsible and Sustainable Farming) yang memberdayakan 2.647 penerima manfaat, terutama kelompok rentan, melalui pertanian berkelanjutan berbasis panas bumi, penyediaan air bersih, dan produksi pupuk organik.

Made Budi menegaskan, “Melalui berbagai program pemberdayaan, kami ingin memastikan bahwa setiap langkah pengembangan energi panas bumi juga memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan komunitas lokal.”

PGE telah menerima pengakuan nasional dan internasional, termasuk PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup sebanyak 14 kali berturut-turut, atas pencapaian lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan yang berkelanjutan.

Kamojang Sebagai Tulang Punggung Transisi Energi

Kawasan Kamojang adalah wilayah panas bumi tertua di Indonesia, pertama kali dieksplorasi Belanda pada 1926. Pertamina memulai eksplorasi pada 1974, dan PLTP Kamojang pertama beroperasi komersial pada 1983.

Kini PGE mengelola lima unit PLTP Kamojang dengan total kapasitas 235 MW dari 727 MW kapasitas terpasang PGE. PLTP Kamojang mampu memasok listrik untuk lebih dari 260.000 rumah tangga setiap hari tanpa bergantung pada cuaca atau bahan bakar fosil.

Hingga September 2025, produksi listrik Kamojang mencapai 1.326 GWh, tertinggi di antara seluruh WKP PGE. Operasi bersih ini mengurangi emisi karbon hingga 1,22 juta ton CO₂ per tahun, sejalan dengan target Net Zero Emission Indonesia pada 2060.

Ekspansi dan Proyek Quick Win

PGE menargetkan kapasitas terpasang mencapai 1 GW dalam 2–3 tahun ke depan dan 1,8 GW pada 2033, dengan target total 3 GW dari 10 WKP yang dikelola.

Sebagai bagian dari strategi ekspansi, PGE melaksanakan proyek quick win, seperti pemanfaatan uap dari sumur bertekanan rendah di Kamojang sebesar 5 MW, yang ditargetkan mulai beroperasi tahun 2028. Proyek ini akan meningkatkan efisiensi energi dan memaksimalkan potensi panas bumi yang ada tanpa menambah lahan baru.

Sinergi Bisnis, Lingkungan, dan Sosial

Kamojang menjadi contoh nyata bahwa pengelolaan panas bumi dapat berjalan seimbang antara pertumbuhan bisnis, pelestarian lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat. PGE memastikan setiap program memberikan dampak positif tidak hanya pada sektor energi, tetapi juga ekonomi lokal dan keberlanjutan lingkungan.

Selain itu, PLTP Kamojang terus menjadi laboratorium inovasi energi bersih, di mana teknologi baru diuji untuk meningkatkan efisiensi produksi listrik dan meminimalkan jejak lingkungan.

Masa Depan Energi Bersih Indonesia

Ke depan, PGE berkomitmen menghadirkan energi bersih yang andal sekaligus mendorong terciptanya ekonomi hijau di Indonesia. 

Melalui WKP Kamojang, perusahaan membuktikan bahwa energi panas bumi bisa menjadi pilar utama transisi energi nasional, memberikan manfaat sosial, dan mendukung pembangunan berkelanjutan.

Kamojang tidak hanya menjadi sumber listrik bersih, tetapi juga pusat inovasi yang menginspirasi pengembangan energi terbarukan di seluruh Indonesia.

Terkini

12 Tempat Wisata di Jogja Paling Terkenal, Wajib Dikunjungi!

Minggu, 09 November 2025 | 23:27:19 WIB

Daftar Harga Kredit HP di Erafone Terbaru, Banyak Promonya

Minggu, 09 November 2025 | 23:27:18 WIB

4 Cara Cek Nomor Resi Zalora, Mudah & Akurat 100%

Minggu, 09 November 2025 | 23:27:16 WIB

Produk Sociolla Apa Saja? Simak Penjelasan Berikut!

Minggu, 09 November 2025 | 23:27:12 WIB