Zurich Indonesia Ungkap Strategi Memperluas Pasar Asuransi Kendaraan Motor

Jumat, 07 November 2025 | 08:57:41 WIB
Zurich Indonesia Ungkap Strategi Memperluas Pasar Asuransi Kendaraan Motor

JAKARTA - Industri sepeda motor di Indonesia terus menjadi sorotan para pelaku usaha, tidak hanya karena perannya dalam mobilitas masyarakat, tetapi juga sebagai peluang emas bagi sektor asuransi.

 PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk. (Zurich) melihat tren penjualan kendaraan roda dua sebagai momentum strategis untuk mengembangkan lini asuransi kendaraan bermotor. Chief Financial Officer Zurich, Musi Samosir, menegaskan bahwa perusahaan tetap optimistis meski pasar masih menghadapi sejumlah tantangan.

“Zurich akan terus menghadirkan produk yang relevan, terjangkau, dan mudah diakses oleh para pengguna kendaraan roda dua,” ungkap Musi. 

Pernyataan ini menunjukkan tekad Zurich untuk menempatkan perlindungan kendaraan sebagai kebutuhan jangka panjang, bukan sekadar formalitas selama periode pembiayaan.

Tantangan Utama Memperluas Pasar

Meskipun peluang pasar sangat menjanjikan, Zurich juga menyoroti kendala yang menjadi perhatian. Tantangan terbesar, menurut Musi, adalah meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya proteksi kendaraan. 

Banyak pengguna motor masih memandang asuransi hanya sebagai kewajiban administrasi saat cicilan kendaraan, bukan sebagai bentuk perlindungan menyeluruh terhadap risiko jangka panjang.

“Zurich menilai bahwa tantangan terbesar dalam memperluas pasar asuransi kendaraan roda dua adalah meningkatkan kesadaran masyarakat, bahwa proteksi kendaraan bukan sekadar kewajiban saat periode pembiayaan [cicilan], melainkan juga kebutuhan proteksi jangka panjang,” jelas Musi.

Tantangan ini menuntut strategi edukasi dan pemasaran yang lebih intensif, agar masyarakat mengerti manfaat asuransi dalam melindungi aset sekaligus mencegah kerugian finansial yang tidak diinginkan.

Pertumbuhan Premi yang Stabil

Meskipun menghadapi kendala, Zurich mencatat tren yang relatif stabil pada lini asuransi kendaraan roda dua. Hingga kuartal III/2025, pertumbuhan pendapatan premi bruto tercatat lebih dari 10% YoY, menandakan bahwa minat masyarakat terhadap perlindungan kendaraan masih signifikan.

Musi menambahkan bahwa optimisme perusahaan tetap tinggi, seiring dengan pergerakan pasar otomotif nasional dan perluasan jaringan distribusi. “Kami optimis bahwa potensi pertumbuhan masih terbuka hingga akhir tahun ini seiring dengan pergerakan pasar otomotif nasional dan perluasan akses distribusi yang kami jalankan,” tuturnya.

Data internal Zurich menunjukkan jumlah premi bruto perusahaan hingga September 2025 mencapai Rp2,32 triliun, naik 14,29% YoY, sementara klaim bruto menurun 7,66% menjadi Rp913,25 miliar. Angka ini memperkuat posisi Zurich dalam mengelola risiko dan menciptakan portofolio premi yang sehat.

Tren Pasar Sepeda Motor Nasional

Data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat penjualan sepeda motor nasional mencapai 4,26 juta unit sepanjang Januari–Agustus 2025. Meski angka ini turun 1,7% YoY dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (4,34 juta unit), target akhir tahun masih dipatok antara 6,4 juta hingga 6,7 juta unit.

Ketua Umum AISI, Johannes Loman, menegaskan, “AISI masih menetapkan target seperti yang ditetapkan akhir tahun lalu, yaitu 6,4 juta sampai 6,7 juta unit. Kami tidak mengubah karena kami melihat sampai Agustus 2025 itu angkanya kurang lebih sama dengan tahun lalu ya, terkoreksi 1,7%.”

Penjualan yang stabil ini tetap memberi peluang bagi Zurich untuk menumbuhkan lini asuransi kendaraan roda dua. Apalagi, semakin banyak masyarakat yang membeli kendaraan, semakin besar potensi permintaan terhadap produk perlindungan finansial terkait risiko kendaraan.

Strategi Zurich untuk Menangkap Peluang

Zurich tidak hanya mengandalkan tren penjualan, tetapi juga mengembangkan produk yang relevan dan mudah diakses. Dengan pendekatan ini, perusahaan berharap lebih banyak pengguna kendaraan roda dua melihat asuransi bukan sebagai kewajiban administratif, melainkan kebutuhan yang memberikan rasa aman jangka panjang.

Perusahaan juga memanfaatkan jaringan distribusi yang luas untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. Hal ini mencakup kerjasama dengan dealer, platform digital, hingga edukasi publik mengenai manfaat asuransi. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan penetrasi pasar secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan.

Optimisme Zurich Menghadapi Tantangan

Meski tantangan edukasi masyarakat menjadi perhatian utama, Zurich tetap menunjukkan optimisme. Penurunan klaim bruto dan pertumbuhan premi menunjukkan bahwa strategi perusahaan dalam mengelola risiko dan menarik pelanggan tetap efektif.

“Zurich akan terus menghadirkan produk yang relevan, terjangkau, dan mudah diakses oleh para pengguna kendaraan roda dua,” ulang Musi. 

Pernyataan ini menggarisbawahi visi Zurich untuk menjadikan asuransi kendaraan roda dua sebagai bagian dari perlindungan finansial masyarakat yang menyeluruh, bukan hanya sekadar pelengkap administrasi pembelian motor.

Peluang pasar sepeda motor di Indonesia masih sangat luas, dan Zurich Indonesia memandangnya sebagai momentum untuk memperkuat lini asuransi kendaraan roda dua. Tantangan utama berupa kesadaran masyarakat akan perlindungan jangka panjang menjadi fokus strategi perusahaan.

Dengan pertumbuhan premi bruto yang stabil, klaim bruto yang menurun, dan optimisme terhadap tren pasar otomotif, Zurich berpotensi meningkatkan penetrasi produk asuransi sepeda motor. 

Edukasi publik dan akses distribusi yang luas menjadi kunci keberhasilan perusahaan dalam mengubah persepsi masyarakat, dari sekadar memenuhi kewajiban administratif menjadi kebutuhan proteksi jangka panjang.

Terkini