Cek 11 Penyakit yang Perlu Diperiksa Sebelum Mendaftar Haji 1447H

Kamis, 06 November 2025 | 14:24:16 WIB
Cek 11 Penyakit yang Perlu Diperiksa Sebelum Mendaftar Haji 1447H

JAKARTA - Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) Arab Saudi baru-baru ini memperketat syarat kemampuan (istitaah) kesehatan haji untuk periode 1447 Hijriah/2026 Masehi. 

Kebijakan ini bertujuan meningkatkan keselamatan dan kualitas layanan haji, sekaligus meminimalkan risiko kesehatan yang dapat membahayakan jamaah maupun orang lain di Tanah Suci.

“Haji adalah bagi orang yang mampu melaksanakannya. Syarat dasar haji adalah kemampuan kesehatan jamaah agar tidak membahayakan dirinya sendiri maupun jamaah lain,” demikian pernyataan resmi Kemenhaj Arab Saudi.

Kebijakan ini menegaskan bahwa jamaah yang tidak memenuhi standar kesehatan dapat ditolak keberangkatannya atau bahkan dipulangkan. Selain itu, penyelenggara haji yang melanggar ketentuan juga akan dikenai sanksi tegas, sehingga tanggung jawab keselamatan jamaah menjadi prioritas.

Latar Belakang Pengetatan Syarat Kesehatan

Langkah ini muncul menyusul evaluasi pelaksanaan haji pada tahun 2025. Pada musim haji tersebut, tercatat 447 jemaah Indonesia meninggal di Tanah Suci, sebagian besar disebabkan oleh kondisi kesehatan yang tidak optimal.

Dengan adanya standar kesehatan yang lebih ketat, pemerintah Saudi berharap angka kematian dapat ditekan, dan jamaah dapat menjalankan ibadah dengan aman. Pengetatan ini juga menekankan pentingnya peran penyelenggara haji dan otoritas Indonesia untuk memastikan semua peserta layak secara fisik dan mental.

Aktivitas Fisik Haji dan Risiko Kesehatan

Ibadah haji menuntut stamina fisik yang baik. Jamaah akan menempuh perjalanan panjang, berada di cuaca ekstrem, dan melakukan aktivitas fisik intensif seperti thawaf, sa’i, dan wukuf di Arafah. Jamaah yang memiliki penyakit kronis atau kondisi medis tidak stabil berisiko mengalami komplikasi serius, bahkan kematian.

Selain itu, interaksi dengan ribuan jamaah lain membuat risiko penularan penyakit menular meningkat. Oleh karena itu, kemampuan kesehatan menjadi syarat mutlak agar ibadah haji dapat dilakukan dengan aman dan nyaman bagi seluruh peserta.

11 Penyakit yang Membuat Jamaah Tidak Layak Haji

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mencatat ada 11 penyakit utama yang membuat calon jamaah dinyatakan tidak memenuhi syarat kesehatan:

Penyakit jantung koroner – risiko serangan jantung meningkat selama aktivitas haji.

Hipertensi tidak terkontrol – tekanan darah tinggi yang tidak terkelola dapat memicu komplikasi serius.

Diabetes melitus tidak terkontrol – kadar gula darah yang tinggi meningkatkan risiko gagal organ.

Penyakit paru kronis (COPD) – kondisi ini membuat jamaah kesulitan bernapas di udara panas dan padat.

Gagal ginjal – memerlukan perawatan rutin yang sulit dilakukan selama ibadah.

Gangguan mental berat – kondisi psikologis yang tidak stabil dapat mengganggu keselamatan jamaah lain.

Penyakit menular aktif – berisiko menulari jamaah lain.

Kanker stadium lanjut – pasien membutuhkan perawatan intensif yang tidak tersedia di Tanah Suci.

Penyakit autoimun tidak terkontrol – rentan mengalami flare-up akibat kondisi fisik yang menantang.

Epilepsi – serangan mendadak dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Stroke – aktivitas fisik dan perubahan cuaca ekstrem dapat memicu komplikasi serius.

Daftar ini menjadi panduan penting bagi calon jamaah dan penyelenggara haji untuk menilai kesiapan fisik dan mental sebelum keberangkatan.

Sertifikasi Kesehatan Sebagai Langkah Preventif

Pemerintah Saudi menekankan pentingnya sertifikasi kesehatan jamaah. Dokumen ini memastikan bahwa peserta haji dalam kondisi fisik dan mental layak untuk menunaikan ibadah.

“Kami berharap Indonesia memastikan tidak ada jamaah sakit diberangkatkan. Ini adalah bentuk pelayanan terbaik bagi jamaah,” tegas Kemenhaj.

Sertifikasi kesehatan bukan sekadar prosedur formalitas, melainkan langkah preventif penting untuk melindungi jamaah dari risiko medis yang mungkin terjadi selama perjalanan dan pelaksanaan ibadah di Tanah Suci.

Peran Penyelenggara Haji

Selain jamaah, penyelenggara haji memiliki tanggung jawab memastikan peserta memenuhi standar kesehatan. Pelanggaran ketentuan dapat berakibat pada sanksi administratif maupun denda, sehingga mendorong penyelenggara lebih selektif dalam menerima calon jamaah.

Kebijakan ini mendorong kolaborasi antara otoritas haji Saudi, pemerintah Indonesia, lembaga kesehatan, dan penyelenggara haji agar keselamatan jamaah dapat terjamin.

Langkah Preventif bagi Calon Jamaah

Calon jamaah haji disarankan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin sebelum mendaftar. Memantau tekanan darah, gula darah, fungsi ginjal, dan kondisi jantung adalah langkah awal untuk memastikan kesiapan fisik.

Konsultasi dengan dokter spesialis sesuai riwayat penyakit juga sangat dianjurkan. Persiapan medis ini membantu jamaah menunaikan ibadah dengan aman, mengurangi risiko komplikasi, dan memastikan pengalaman spiritual berjalan lancar.

Dampak Positif Kebijakan Kesehatan Haji

Dengan ketatnya persyaratan kesehatan, pemerintah Saudi menekankan keselamatan jamaah sebagai prioritas utama. Risiko komplikasi medis, kematian, dan gangguan ibadah dapat diminimalkan.

Selain itu, langkah ini mendorong budaya ibadah yang bertanggung jawab, di mana jamaah memahami pentingnya menjaga kesehatan sebelum menunaikan rukun Islam kelima.

Pengetatan syarat kesehatan haji menunjukkan fokus pemerintah Saudi dan Indonesia pada keselamatan jamaah. Standar ini memastikan setiap peserta haji memiliki kondisi fisik dan mental yang layak, sehingga risiko komplikasi medis selama perjalanan dapat ditekan.

Daftar 11 penyakit yang wajib diperiksa menjadi panduan penting bagi calon jamaah dan penyelenggara, sekaligus pengingat bahwa haji bukan hanya kewajiban spiritual, tetapi juga tanggung jawab kesehatan.

Dengan sertifikasi kesehatan yang valid, jamaah dapat menjalankan ibadah haji dengan aman dan nyaman. Kebijakan ini memperkuat kualitas layanan haji, meminimalkan angka kematian, dan menegaskan komitmen pemerintah dalam menyediakan layanan terbaik bagi jamaah.

Terkini

Cara Download Rekening Koran BCA lewat myBCA dan KlikBCA

Kamis, 06 November 2025 | 16:56:08 WIB

20 Ide Wirausaha Makanan yang Menjanjikan 2025

Kamis, 06 November 2025 | 16:56:07 WIB

Cara Daftar Maxim Bike Online, Simak Juga Persyaratannya

Kamis, 06 November 2025 | 16:56:06 WIB

17 Situs dan Aplikasi Gratis Nonton Film dan Legal 2025

Kamis, 06 November 2025 | 16:55:55 WIB