Bank Mandiri Tingkatkan ESG Lewat Strategi Keberlanjutan Terukur

Kamis, 06 November 2025 | 10:57:22 WIB
Bank Mandiri Tingkatkan ESG Lewat Strategi Keberlanjutan Terukur

JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menegaskan kembali komitmen terhadap ekonomi berkelanjutan dengan menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). 

Pendekatan ini dilakukan secara sistematis melalui tiga pilar utama, yakni Sustainable Banking, Sustainable Operation, dan Sustainability Beyond Banking. Dengan strategi ini, Bank Mandiri tidak hanya fokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

Sustainable Banking Memperkuat Pembiayaan Hijau dan Sosial

Pilar Sustainable Banking menjadi fokus utama Bank Mandiri dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Hingga kuartal III-2025, portofolio pembiayaan berkelanjutan tercatat sebesar Rp310 triliun, naik 8,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp285 triliun.

Rinciannya, pembiayaan hijau atau green portfolio mencapai Rp159 triliun, meningkat 12% secara year on year (YoY). Pencapaian ini menempatkan Bank Mandiri sebagai penguasa lebih dari 35% pangsa pasar green banking di antara bank besar nasional. 

Sementara itu, pembiayaan sosial tercatat Rp151 triliun atau meningkat 5,3%, dengan pembiayaan UMKM menjadi penopang utama pertumbuhan portofolio ini.

Pendekatan ini menunjukkan bahwa prinsip ESG Bank Mandiri tidak hanya mencakup aspek lingkungan, tetapi juga sosial, terutama pemberdayaan UMKM sebagai motor ekonomi lokal.

Sustainable Operation Operasional Ramah Lingkungan

Dalam pilar Sustainable Operation, Bank Mandiri berupaya menekan emisi operasional dengan target Net Zero Emission pada tahun 2030. Langkah nyata yang dilakukan antara lain:

Optimalisasi green building di seluruh kantor cabang dan kantor pusat.

Penggunaan kendaraan listrik dan hybrid untuk operasional.

Pemasangan charging station sebagai pendukung kendaraan ramah lingkungan.

Pemanfaatan panel surya untuk mendukung kebutuhan energi kantor.

Novita Widya Anggraini, Direktur Finance and Strategy Bank Mandiri, menyatakan, “Komitmen ini juga tercermin pada penguatan tata kelola, perlindungan data pribadi, dan keamanan siber untuk menjaga kepercayaan nasabah.”

Selain itu, Bank Mandiri membangun budaya kerja yang inklusif, di mana 52% karyawan adalah perempuan, dan 46% dari mereka menempati posisi manajerial ke atas. Hal ini menunjukkan bahwa keberlanjutan juga diaplikasikan pada aspek human capital.

Sustainability Beyond Banking Inklusi Keuangan dan TJSL

Pilar ketiga, Sustainability Beyond Banking, menekankan inklusi keuangan berbasis digital. Melalui platform Livin’ Merchant, UMKM di wilayah non-urban dapat mengakses layanan perbankan dengan mudah. Hingga September 2025, 62% pengguna Livin’ Merchant berasal dari wilayah non-urban, atau sekitar 1,8 juta pengguna.

Selain itu, Bank Mandiri juga menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), yang mencakup empat program unggulan:

Pasar Murah Mandiri – Menyediakan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

Mandiri Bakti Kesehatan – Memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu.

Aksi Bersih Mandiri – Kegiatan lingkungan dan kebersihan di berbagai komunitas.

Mandiri Peduli Sekolah – Bantuan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Program TJSL ini telah menjangkau lebih dari 60.000 penerima manfaat, melibatkan ribuan karyawan, dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk rumah sakit, pelaku UMKM, lembaga pendidikan, dan komunitas lingkungan.

Sinergi dengan Pemerintah Mendukung Agenda Nasional

Sebagai mitra strategis pemerintah, Bank Mandiri aktif mendukung agenda pembangunan nasional, seperti:

Peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pendidikan dan kesehatan yang merata.

Penguatan kualitas sumber daya manusia.

Pengembangan ekonomi hijau dan biru.

Novita Widya Anggraini menekankan, “Pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan hanya bisa dicapai melalui sinergi dan kolaborasi yang konsisten.” Hal ini menunjukkan bahwa Bank Mandiri mengedepankan kolaborasi sebagai strategi utama untuk memberi nilai tambah bagi masyarakat sekaligus memperkuat ekonomi bangsa.

Pengakuan Eksternal Peningkatan Skor ESG

Komitmen Bank Mandiri terhadap ESG mendapat pengakuan dari lembaga eksternal. Sustainalytics mencatat perbaikan risiko ESG bank menjadi “negligible risk” dengan skor 9,5 pada September 2025, menurun signifikan dari skor 27,6 pada 2024 yang termasuk kategori medium risk.

Penurunan skor ini mencerminkan penerapan ESG yang lebih matang dan sistematis di seluruh lini bisnis, sekaligus meningkatkan reputasi dan kepercayaan publik terhadap bank.

Keberlanjutan sebagai Strategi Bisnis Nyata

Bank Mandiri membuktikan bahwa keberlanjutan bukan sekadar jargon. Setiap inisiatif ESG dirancang untuk menciptakan nilai ekonomi sekaligus dampak sosial dan lingkungan yang positif. 

Melalui tiga pilar ESG, Bank Mandiri memperkuat posisi sebagai pemimpin perbankan nasional dalam pembiayaan hijau, sosial, dan inovasi digital.

Langkah-langkah ini juga membangun fondasi ekonomi yang tangguh, berdaulat, dan inklusif, selaras dengan visi Indonesia Emas 2045. Dengan kolaborasi yang konsisten, strategi keberlanjutan Bank Mandiri tidak hanya menggerakkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mendorong kesejahteraan masyarakat secara luas.

Bank Mandiri membuktikan bahwa pertumbuhan ekonomi berkualitas dapat dicapai melalui ESG yang diterapkan secara nyata, konsisten, dan terukur. Dari sisi operasional, pembiayaan, hingga pemberdayaan sosial, semua langkah ini menunjukkan komitmen nyata dalam membangun bangsa yang berkelanjutan.

Terkini