Kinerja MI Danantara Tumbuh Positif, Peran Investor Semakin Kuat

Rabu, 05 November 2025 | 15:36:21 WIB
Kinerja MI Danantara Tumbuh Positif, Peran Investor Semakin Kuat

JAKARTA - Manajer investasi (MI) di bawah pengelolaan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) berhasil mencatat pertumbuhan yang menggembirakan hingga kuartal III-2025. 

Dana kelolaan reksadana MI pelat merah menunjukkan kenaikan dua digit, menegaskan posisi mereka sebagai pemain penting di pasar modal domestik.

PT Bahana TCW Investment Management tercatat sebagai MI pelat merah dengan dana kelolaan terbesar, mencapai Rp 50,17 triliun, naik 13,62% sejak awal tahun. Pertumbuhan ini menegaskan kepercayaan investor terhadap konsistensi kinerja produk dan kekuatan distribusi dalam ekosistem MI Danantara.

Tidak hanya Bahana TCW, MI milik bank Himbara lainnya juga mencatat peningkatan yang solid. PT BNI Asset Management mengalami kenaikan AUM sebesar 14,79% menjadi Rp 28,73 triliun, sedangkan PT Mandiri Manajemen Investasi tumbuh 12,99% menjadi Rp 30,70 triliun. 

PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) turut mencatat pertumbuhan dana kelolaan sebesar 11,32% menjadi Rp 44,57 triliun. 

Produk reksa dana pasar uang seperti Seruni Pasar Uang II, Seruni Pasar Uang III, dan Gamasteps Pasar Uang tercatat memberikan kontribusi utama terhadap pencapaian ini, diikuti produk campuran BRI Balanced Regular Income Fund (BRIF).

Keberhasilan ini tidak lepas dari kepercayaan investor ritel. Kepala Riset Infovesta Utama, Wawan Hendrayana, menilai aliran dana dari investor ritel, baik melalui bank maupun online, menjadi pendorong utama pertumbuhan MI Danantara. 

Investor menilai reksa dana pendapatan tetap dan pasar uang relatif stabil, sehingga mendorong minat berinvestasi yang lebih besar.

Strategi BRI-MI Perkuat Posisi Nasional

BRI-MI menyiapkan langkah strategis untuk memperkuat posisinya sebagai manajer investasi nasional dengan kapabilitas global. Tiga prioritas utama telah ditetapkan, yakni inovasi produk dan digitalisasi, optimalisasi sinergi BRI Group, serta peningkatan tata kelola dan manajemen risiko. 

Strategi ini ditujukan untuk meningkatkan pangsa pasar industri reksa dana sekaligus memperluas basis investor, sekaligus berkontribusi pada pendalaman pasar modal domestik.

Direktur Utama BRI-MI, Tina Meilina, menekankan bahwa pertumbuhan ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap konsistensi kinerja produk dan kekuatan distribusi. “Pertumbuhan ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap konsistensi kinerja produk dan kekuatan distribusi dalam ekosistem BRI Group,” ujarnya. 

Ke depan, BRI-MI berfokus pada pengembangan produk dan digitalisasi sebagai daya dorong inovasi sekaligus meningkatkan efisiensi layanan bagi investor.

Selain itu, aliran dana dari investor ritel tetap menjadi sumber pertumbuhan yang signifikan. Dana masuk dari reksa dana pendapatan tetap dan pasar uang diperkirakan akan tetap stabil, mengingat karakteristiknya yang konservatif dan aman. Ini sekaligus memperkuat fondasi MI pelat merah untuk menghadapi tantangan pasar yang lebih kompetitif.

Potensi Konsolidasi MI Pelat Merah

Di tengah capaian positif, muncul wacana penggabungan MI milik bank-bank Himbara. Jika rencana konsolidasi ini terwujud, diperkirakan MI pelat merah hasil merger dapat menguasai sekitar 20% pangsa pasar industri reksa dana nasional. 

Wawan Hendrayana menyebut, “Kalau Bahana ikut, bisa mencapai Rp 158 triliun, tetapi karena Bahana merupakan joint venture dengan TCW, mungkin tidak bisa langsung bergabung kecuali ada perubahan kepemilikan.”

Konsolidasi ini diharapkan mampu memperkuat daya saing MI pelat merah, membuka peluang sinergi, dan mengoptimalkan sumber daya dalam pengelolaan investasi.

Dengan ukuran yang lebih besar, MI hasil penggabungan dapat memberikan pengaruh lebih besar terhadap stabilitas pasar, memperluas distribusi produk, serta meningkatkan efisiensi operasional.

Selain itu, merger berpotensi menghadirkan inovasi produk yang lebih variatif dan layanan digital yang lebih terintegrasi. Hal ini diharapkan menarik investor ritel maupun institusi, sekaligus memperkuat posisi MI pelat merah sebagai penggerak utama industri reksa dana di Indonesia.

Kontribusi Positif terhadap Pasar Modal Nasional

Secara keseluruhan, kinerja positif MI Danantara hingga kuartal III-2025 menegaskan kontribusi mereka dalam memperkuat pasar modal nasional. Pertumbuhan dua digit dana kelolaan reksadana menunjukkan bahwa investor tetap mempercayai MI pelat merah, meski bukan selalu yang terbesar.

Peningkatan ini juga menegaskan bahwa strategi distribusi yang baik, didukung inovasi produk dan tata kelola profesional, mampu menciptakan dampak nyata bagi stabilitas dan kedalaman pasar modal domestik.

Ke depan, MI Danantara berpotensi menjadi kekuatan utama dalam mendorong literasi investasi nasional, memperluas basis investor, serta menumbuhkan budaya investasi yang lebih inklusif. 

Konsolidasi MI pelat merah dapat memperkuat posisi Indonesia dalam industri reksa dana regional dan global, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi melalui optimalisasi dana kelolaan yang lebih besar.

Dengan strategi tepat dan dukungan investor, MI Danantara tidak hanya tumbuh dalam angka, tetapi juga berperan sebagai fondasi pengembangan pasar modal nasional.

Pertumbuhan ini diharapkan mendorong terciptanya ekosistem investasi yang sehat, berkelanjutan, dan mampu menghadirkan manfaat nyata bagi seluruh lapisan masyarakat.

Terkini

14 Aplikasi Gratis Belajar Bahasa Inggris 2025

Rabu, 05 November 2025 | 19:59:35 WIB

Cara Membatalkan Pesanan di Zalora, Mudah dan Praktis

Rabu, 05 November 2025 | 19:59:33 WIB

11 Cara Jitu Mengatasi Susah Tidur, Dijamin Ampuh!

Rabu, 05 November 2025 | 19:59:22 WIB