Pameran Terbesar Tutankhamun Menampilkan Ribuan Artefak Berharga Mesir

Rabu, 05 November 2025 | 14:48:31 WIB
Pameran Terbesar Tutankhamun Menampilkan Ribuan Artefak Berharga Mesir

JAKARTA - Mesir kembali menjadi pusat perhatian dunia dengan dibukanya pameran megah yang menampilkan koleksi lengkap harta peninggalan Raja Tutankhamun di Grand Egyptian Museum, Kairo. 

Ribuan pengunjung dari berbagai negara memadati gedung baru tersebut untuk menyaksikan langsung peninggalan legendaris sang firaun muda yang selama ini hanya bisa dilihat melalui foto dan dokumenter sejarah.

Pameran ini disebut sebagai yang terbesar dalam sejarah arkeologi modern, menghadirkan lebih dari 4.500 artefak berharga dari makam Tutankhamun yang ditemukan pada 1922. 

Untuk pertama kalinya, seluruh peninggalan itu ditampilkan secara bersamaan dalam satu ruang pameran utama yang luas dan bernuansa remang, menghadirkan suasana mistis Mesir Kuno yang autentik.

Setiap sudut aula dipenuhi dengan benda-benda berlapis emas, mulai dari kereta perang, perhiasan bertatahkan batu mulia, hingga perlengkapan pribadi sang raja muda.

Koleksi ini tidak hanya memperlihatkan kekayaan dan kemegahan kerajaan, tetapi juga menggambarkan sisi manusiawi Tutankhamun yang hidup di masa kejayaan Dinasti ke-18.

Daya Tarik Utama Pameran Sang Firaun Muda

Daya tarik utama pameran ini adalah topeng emas ikonis Raja Tutankhamun, yang menjadi simbol kemegahan peradaban Mesir Kuno. Topeng tersebut berdiri di pusat ruangan, dikelilingi oleh berbagai alat upacara, patung pemakaman, serta perhiasan keluarga kerajaan. 

Cahaya temaram yang mengenai permukaan emas membuat suasana ruang pamer seolah membawa pengunjung menembus waktu, kembali ke ribuan tahun silam.

Tak jauh dari area utama, dua mumi putri Tutankhamun yang sebelumnya tidak pernah dipertontonkan kini juga menjadi sorotan. Kedua janin tersebut ditemukan dalam makam sang firaun dan untuk pertama kalinya dipamerkan kepada publik, memberikan gambaran tentang kehidupan dan kematian dalam tradisi kerajaan Mesir kuno.

Raja Tutankhamun sendiri diyakini meninggal muda pada usia sekitar 18 hingga 19 tahun, sekitar tahun 1323 SM. Berdasarkan hasil penelitian genetik dan radiologi, kematiannya kemungkinan disebabkan oleh kombinasi malaria dan kelainan tulang. 

Meski meninggal muda, ia dimakamkan dengan penghormatan luar biasa di Lembah Para Raja, Luxor.

Makamnya terdiri atas tiga peti berlapis emas yang tertutup empat bilik suci. Kini, seluruh peti berlapis tersebut dipindahkan dan dipamerkan di Grand Egyptian Museum, sementara mumi asli sang raja tetap disimpan di Luxor untuk alasan konservasi.

Koleksi Lain: Perahu Matahari Raja Khufu

Selain koleksi milik Tutankhamun, museum ini juga menampilkan artefak penting lainnya, yakni Khufu Sun Boat, perahu matahari legendaris yang disebut sebagai artefak kayu tertua dan terbesar di dunia. Panjang perahu ini mencapai 43,5 meter, dibuat dari kayu cedar dan akasia lebih dari 4.600 tahun lalu.

Perahu tersebut dipercaya digunakan untuk mengantarkan Raja Khufu ke alam baka, sesuai kepercayaan spiritual Mesir kuno tentang perjalanan raja menuju kehidupan setelah mati. 

Kini, perahu pertama telah selesai direstorasi dan dipamerkan di ruang kaca khusus, sementara perahu kedua masih dalam tahap perbaikan dan akan segera ditampilkan untuk umum.

Kehadiran dua koleksi monumental harta Tutankhamun dan Khufu Sun Boat mencerminkan kekayaan warisan budaya Mesir yang tiada tara. Pengunjung dapat merasakan perpaduan antara sejarah, spiritualitas, dan seni dalam satu ruang besar yang dirancang untuk menghormati kejayaan masa lampau.

Arsitektur Modern dan Harapan Baru Mesir

Grand Egyptian Museum, yang berlokasi tidak jauh dari Dataran Tinggi Giza, tampil megah dengan arsitektur modern bergaya futuristik. 

Bangunan bernilai sekitar US$1 miliar ini memiliki dinding kaca segitiga besar yang memungkinkan cahaya alami masuk dan menerangi patung-patung kolosal serta perhiasan halus dari zaman Mesir kuno.

Museum ini diresmikan dalam sebuah upacara besar yang dihadiri oleh presiden, raja, ratu, kepala negara, serta tamu kehormatan dari berbagai penjuru dunia. Pemerintah Mesir berharap, peresmian museum ini dapat menjadi simbol kebangkitan kembali sektor pariwisata nasional sekaligus memperkuat perekonomian negara.

Menteri Pariwisata Mesir Sherif Fathy menyampaikan bahwa Grand Egyptian Museum diproyeksikan menarik lima juta pengunjung setiap tahun, menjadikannya salah satu museum paling banyak dikunjungi di dunia. 

Sejak dibuka, jumlah pengunjung harian sudah mencapai antara 5.000 hingga 6.000 orang, menandakan antusiasme masyarakat internasional yang tinggi terhadap sejarah dan budaya Mesir kuno.

Dengan perpaduan antara teknologi modern, konservasi tingkat tinggi, dan warisan budaya dunia, Grand Egyptian Museum tidak hanya menjadi tempat penyimpanan artefak bersejarah, tetapi juga pusat pembelajaran dan apresiasi terhadap peradaban manusia.

Melalui pameran harta Tutankhamun yang spektakuler, Mesir berhasil menegaskan kembali posisinya sebagai penjaga salah satu warisan sejarah paling berharga di dunia.

Kemegahan masa lalu kini dihadirkan kembali dalam bentuk yang lebih hidup, modern, dan menginspirasi generasi masa depan untuk mencintai sejarah serta menghargai kebesaran peradaban kuno.

Terkini

14 Aplikasi Gratis Belajar Bahasa Inggris 2025

Rabu, 05 November 2025 | 19:59:35 WIB

Cara Membatalkan Pesanan di Zalora, Mudah dan Praktis

Rabu, 05 November 2025 | 19:59:33 WIB

11 Cara Jitu Mengatasi Susah Tidur, Dijamin Ampuh!

Rabu, 05 November 2025 | 19:59:22 WIB