IHSG Dibuka Menguat, Rebound Mengikuti Bursa Asia Pasifik Hari Ini

Senin, 27 Oktober 2025 | 12:19:58 WIB
IHSG Dibuka Menguat, Rebound Mengikuti Bursa Asia Pasifik Hari Ini

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan pekan ini dengan tren positif, Senin, 27 Oktober 2025. 

IHSG dibuka menguat 35 poin atau 0,42 persen ke level 8.306, menandakan optimisme investor di tengah ketidakpastian pasar global dan pergerakan bursa Asia-Pasifik yang variatif. Pembukaan ini menjadi sinyal awal bahwa indeks domestik siap mengikuti sentimen positif regional, meski risiko tetap harus diperhatikan.

Menurut Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, IHSG memiliki potensi rebound pada perdagangan hari ini. “IHSG berpotensi rebound hari ini,” kata Fanny dalam riset harian, Senin, 27 Oktober 2025. 

Dukungan rebound ini datang dari kombinasi faktor domestik dan global, termasuk pergerakan saham unggulan serta aliran modal asing ke pasar Indonesia.

Kondisi Pasar Asia-Pasifik

Pasar saham Asia-Pasifik pada perdagangan Jumat pekan lalu menunjukkan pergerakan mixed, dengan mayoritas indeks menguat meski ada kekhawatiran terkait hubungan dagang antara Amerika Serikat dan China. 

Laporan Reuters menyebutkan bahwa pemerintahan Donald Trump tengah mempertimbangkan pembatasan ekspor ke China, terutama untuk produk yang dibuat menggunakan perangkat lunak asal AS.

Rencana pembatasan ini dapat mencakup berbagai produk, mulai dari laptop hingga mesin jet. Meski masih dalam tahap diskusi dan belum final, ketidakpastian kebijakan ini memberikan tekanan pada sentimen pasar global yang sebelumnya sudah rapuh akibat perlambatan prospek ekonomi.

Beberapa indeks regional yang mencatat penguatan antara lain:

Nikkei 225 Jepang naik 1,35% dan Topix menguat 0,48%.

Kospi Korea Selatan melonjak 2,50% dan Kosdaq naik 1,27%, di tengah keputusan Bank of Korea mempertahankan suku bunga acuannya di level 2,5%, sesuai ekspektasi pasar.

Hang Seng Hong Kong meningkat 0,74%, sementara CSI 300 China naik 1,18%.

S&P/ASX 200 Australia melemah 0,15% dan Taiex Taiwan turun 0,42%.

Dari India, Nifty 50 turun 0,37% dan Sensex melemah 0,41% setelah pasar kembali beroperasi pasca-libur.

Pergerakan ini menunjukkan bahwa meski ada kekhawatiran global, sebagian besar pasar regional tetap menunjukkan momentum penguatan, yang menjadi sentimen positif bagi IHSG pada pembukaan perdagangan hari ini.

Support dan Resistance IHSG

Menurut Fanny Suherman, support IHSG berada di level 8.150–8.250, sementara resistance berada di rentang 8.300–8.340. Dengan posisi pembukaan saat ini di 8.306, IHSG berada dalam zona konstruktif yang memungkinkan indeks mencoba menembus resistance dalam jangka pendek.

Secara teknikal, selama IHSG bertahan di atas level support kunci 8.197, arah pergerakan indeks tetap konstruktif. Hal ini menunjukkan adanya peluang untuk uji ulang resistance 8.342–8.386, meski risiko pullback jangka pendek tidak bisa diabaikan. 

Investor diimbau tetap waspada dan menyesuaikan strategi dengan kondisi volatilitas pasar yang dapat berubah sewaktu-waktu.

Faktor Pendukung Rebound

Momentum rebound IHSG didukung oleh beberapa faktor:

Aliran modal asing – Investor global masih menunjukkan minat terhadap saham big caps Indonesia, memberikan dorongan likuiditas.

Sentimen domestik positif – Investor ritel dan institusi domestik tetap optimis dengan prospek ekonomi Indonesia dan kinerja emiten kuartal III/2025.

Stabilitas sektor perbankan dan blue chips – Saham-saham bank besar dan emiten unggulan memberikan pengaruh signifikan terhadap penguatan IHSG di pagi hari.

Kombinasi faktor ini menjadikan pembukaan hari ini sebagai sinyal awal bahwa indeks domestik memiliki potensi rebound lebih lanjut, jika tidak terjadi guncangan eksternal yang signifikan.

Fokus Investor Pekan Ini

Investor tetap memantau dua katalis utama yang diyakini akan mempengaruhi pergerakan IHSG sepanjang pekan:

Rilis kinerja emiten kuartal III/2025 – Laporan keuangan perusahaan menjadi faktor utama penentu arah perdagangan. Kinerja positif emiten dapat menambah sentimen optimis di pasar.

Keputusan suku bunga The Fed – Kebijakan moneter Amerika Serikat akan berdampak pada aliran modal asing, mempengaruhi likuiditas dan sentimen di pasar domestik.

Ketidakpastian global terkait perdagangan AS-China menjadi faktor tambahan yang tetap harus diperhatikan oleh investor. Strategi konservatif dengan memantau support-resistance menjadi kunci untuk memanfaatkan peluang rebound secara optimal.

Prospek Jangka Pendek IHSG

Dengan support berada di kisaran 8.150–8.250 dan resistance 8.300–8.340, IHSG menunjukkan potensi rebound jangka pendek. Investor disarankan fokus pada saham-saham big caps dengan likuiditas tinggi, karena saham ini cenderung menjadi motor penggerak indeks.

Selain itu, penguatan pasar saham Amerika Serikat juga berpotensi memberikan sentimen positif tambahan bagi IHSG. Investor yang memantau saham unggulan domestik memiliki peluang untuk memanfaatkan momentum rebound ini, sambil tetap memperhatikan risiko global.

Pembukaan IHSG Senin, 27 Oktober 2025, menampilkan tren positif seiring rebound bursa Asia-Pasifik. Meskipun ada ketidakpastian terkait hubungan dagang AS-China, dukungan domestik dan aliran modal asing memberikan optimisme bagi investor.

Dengan memperhatikan support dan resistance, IHSG memiliki peluang rebound jangka pendek yang konstruktif. Fokus investor pekan ini tetap pada kinerja kuartal III emiten dan keputusan The Fed, yang menjadi katalis utama pergerakan indeks.

Strategi yang tepat meliputi pemantauan saham big caps dan menyesuaikan trading plan dengan kondisi volatilitas pasar. 

Dengan demikian, rebound IHSG dapat dimanfaatkan sebagai peluang investasi jangka pendek maupun menengah, meskipun risiko pasar global tetap ada.

Terkini