JAKARTA - PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL), Subholding BUMN Kepelabuhanan Pelindo yang bergerak di bidang logistik dan pengembangan hinterland, tampil di The 4th Global Digital Trade Expo (GDTE) 2025 di Hangzhou, Tiongkok.
Keikutsertaan SPSL di ajang internasional ini menjadi momen penting untuk menunjukkan kemampuan Indonesia dalam mendorong transformasi digital, khususnya di sektor logistik dan kepelabuhanan.
Partisipasi GDTE tahun ini semakin istimewa karena bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkok, yang memperkuat kolaborasi ekonomi dan teknologi antara kedua negara.
Indonesia mendapat kehormatan sebagai Guest Country of Honor, yang membuka peluang bagi 10 perusahaan nasional terpilih, termasuk SPSL, untuk menampilkan inovasi mereka di National Pavilion Indonesia.
Menampilkan Inovasi Digital dan Solusi Terintegrasi
Dalam pameran tersebut, SPSL bersama Pelindo Group memamerkan beragam inovasi digital dan solusi logistik terintegrasi.
Direktur Komersial dan Teknik SPSL, Ruri Indrasari Rachmaputri, menekankan bahwa keikutsertaan ini menjadi wujud nyata komitmen perusahaan dalam mengembangkan layanan logistik berbasis teknologi.
“Transformasi digital bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Melalui event seperti GDTE ini, SPSL berupaya memperluas jejaring kolaborasi internasional sekaligus memperkenalkan potensi besar logistik Indonesia di mata dunia,” ujar Ruri.
Selain menampilkan inovasi, SPSL memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan business matching, yaitu menjajaki peluang kerja sama strategis dengan calon mitra dari Tiongkok maupun negara peserta lainnya.
Langkah ini diharapkan mampu memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat konektivitas maritim berbasis digital dan meningkatkan visibilitas perusahaan di kancah global.
Fokus pada Integrasi Rantai Pasok
Sebagai entitas yang berperan dalam pengelolaan ekosistem logistik serta hinterland di bawah Pelindo Group, SPSL menekankan integrasi rantai pasok end-to-end.
Layanan yang ditawarkan mencakup pergudangan, transportasi multimoda, hingga kawasan pendukung yang langsung terhubung dengan pelabuhan.
Pendekatan ini sejalan dengan misi Pelindo Group untuk membangun rantai pasok maritim nasional yang efisien, terintegrasi, dan memiliki daya saing global.
Integrasi penuh ini memungkinkan sistem logistik nasional lebih adaptif terhadap perubahan pasar dan lebih mampu mendukung distribusi barang dengan cepat dan aman.
Sinergi Pelindo Group di Kancah Internasional
GDTE 2025 menunjukkan bahwa transformasi digital menjadi faktor strategis dalam membangun sistem logistik modern. Sinergi antara SPSL dan entitas Pelindo Group lainnya memperlihatkan bagaimana inovasi digital dapat menciptakan logistik yang cepat, efisien, dan adaptif.
Keikutsertaan ini bukan sekadar pameran teknologi, tetapi juga sarana untuk memperluas jejaring global, membuka peluang investasi, dan menjajaki kerja sama lintas negara.
SPSL optimis langkah ini akan memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan digital global serta meningkatkan inklusivitas ekonomi masyarakat.
Peluang Kolaborasi dan Masa Depan Logistik Indonesia
Ruri menekankan bahwa GDTE 2025 menjadi pintu gerbang bagi SPSL untuk membuka peluang kolaborasi baru dengan berbagai mitra global. Pemanfaatan teknologi digital memungkinkan SPSL memperkenalkan konsep logistik modern Indonesia yang efisien dan berdaya saing internasional.
“Keikutsertaan dalam GDTE menjadi pintu gerbang bagi SPSL untuk membuka peluang kolaborasi baru dengan berbagai mitra global. Kami optimis langkah ini akan memperkuat sinergi global untuk membuka peluang baru bagi ekonomi Indonesia yang lebih inklusif dan kompetitif,” ujarnya.
Melalui partisipasi ini, SPSL tidak hanya memperkuat citra Indonesia di panggung internasional, tetapi juga menegaskan komitmen negara dalam mendorong transformasi digital sektor logistik dan kepelabuhanan.
Strategi kolaborasi global yang dibangun melalui GDTE diharapkan mampu meningkatkan kemampuan Indonesia untuk bersaing dalam perdagangan digital internasional.
Dampak Transformasi Digital bagi Sektor Logistik
Transformasi digital yang dijalankan SPSL membawa dampak signifikan bagi sektor logistik Indonesia. Teknologi ini meningkatkan efisiensi operasional, mempercepat distribusi barang, dan menyediakan layanan yang lebih aman serta transparan bagi pelanggan.
Selain itu, integrasi sistem digital mendukung pemantauan rantai pasok secara real-time, meminimalkan hambatan logistik, serta mengurangi risiko kesalahan operasional.
Inovasi ini membuka peluang bagi sektor logistik nasional untuk terhubung lebih luas dengan pasar global, meningkatkan ekspor, dan menarik investasi asing ke Indonesia.
Digitalisasi logistik juga membantu perusahaan menyesuaikan diri dengan permintaan global yang terus berubah. Kecepatan, transparansi, dan kemudahan akses menjadi faktor penting dalam mempertahankan daya saing Indonesia di kancah internasional.
Keikutsertaan SPSL dalam GDTE 2025 merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat logistik maritim berbasis digital.
Dengan menampilkan inovasi, memperluas jejaring internasional, dan menekankan integrasi rantai pasok, SPSL mendemonstrasikan kemampuan Indonesia untuk bersaing di panggung global.
Partisipasi ini membuktikan bahwa transformasi digital bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan efisiensi, daya saing, dan inklusivitas ekonomi nasional.
Melalui inovasi dan kolaborasi global, SPSL berkomitmen membawa logistik Indonesia ke level internasional yang lebih tinggi, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.